Cerita Cinta

Kalau kita membahas cerita cinta anak muda zaman sekarang, pasti tidak akan jauh-jauh dari cerita di mana seorang cowo suka sama seorang cewe atau sebaliknya, lalu jadian. Itu kisah versi ‘happy’. Atau seorang cowo suka sama cewe tapi cewe itu sudah punya cowo lain. Atau cowo-cewe saling suka, tapi hubungannya tak direstui. Itu kisah versi ‘unhappy’. Atau apa lagi ya? Banyak lah ya. Pokoknya yang versi sinetron banget lah. Atau versi reality-show-tentang-cinta banget lah. Seluruh media sudah direcoki cerita-cerita seperti itu. Cape deh…

Lupakan itu. Aku tidak terlalu mengerti.

Aku cuma mau menuliskan dua paragraf ini.

Di beberapa tempat, di sepanjang pantai, sepasang muda-mudi tampak bercengkerama mesra. Di antara mereka masih ada yang membawa buku-buku tebal di tangan. Menandakan mereka baru saja dari kampus dan belum sempat pulang ke rumah. Suasana senja di pantai rupanya lebih menarik bagi mereka daripada suasana senja di rumah. Bercengkerama dengan pujaan hati rupanya lebih mereka pilih daripada bercengkerama dengan keluarga; ayah, ibu, adik, dan kakak di rumah.

Di mana-mana muda-mudi yang sedang jatuh cinta sama. Senja menjadi waktu istimewa bagi mereka. Waktu untuk bertemu, saling memandang, duduk berdampingan, dan bercerita yang indah-indah. Saat itu yang ada dalam hati dan pikiran mereka adalah pesona sang kekasih yang dicinta. Tak terlintas sedikit pun bahwa senja yang indah yang mereka lalui itu akan menjadi saksi sejarah bagi mereka kelak. Ya, kelak ketika masa muda mereka harus dipertanggungjawabkan di hadapan Sang Pencipta Cinta. Dan jatuh cinta mereka pun harus dipertanggungjawabkan kepada-Nya: Di hadapan pengadilan Dzat Yang Maha Adil, yang tidak ada sedikit pun kezaliman dan ketidakadilan di sana.

Ya. Masing-masing akan punya pemahaman berbeda. Itu bisa jadi sindiran, peringatan, atau yang lain.

Dua paragraf yang bagus. Itu paragraf ketiga dan keempat dari dwilogi "Ketika Cinta Bertasbih" episode 1. Ditulis oleh Habiburrahman El Shirazy. Itu tuh, yang menulis "Ayat-Ayat Cinta" (yang katanya bakal ada filmnya). Pada tahu lah ya…

14 thoughts on “Cerita Cinta

  1. cinta terkadang akan lebih berharga kalau disimpan saja di dalam hati…
    dan akan menjadi harta karun yang sangat berharga bagi yang menemukannya

    🙂

  2. @sutan rajo dilangik: Eleuh… Eleuh… Abak Eka yang Sudah Tua, dirimu kalau soal cinta bijak kalinya pun ya, haha… Kayanya terkait sama kisah cintamu yang 2x uncompleted itu ya? Haha… Apa maksudnya coba uncompleted…

  3. dalam…menusuk….menggugah rasa terdalam di hati….weleh..(koq malah aq yg jd puitis…hahhaaa)

    bagusnya langsung nikah euyy…sayang blom da yg mau…hahahhaahahaa

  4. Dalem banget…(jadi pengen baca novelnya,he3)

    Duh, cinta emang bener2 anugrah yang tak terkira, tapi bisa jadi bencana klo salah mencinta, yaitu cinta kpd sst yang belum pasti mencinta. Jadi takut deh..Pengennya sih jatuh cinta kepada yang pasti mencinta, yang ga pernah ninggalin orang yg mencintainya, yaitu ‘Sang Maha Pencipta Cinta’. Tapi gmn yah caranya??

Leave a reply to ghifar Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.